Sabtu, 12 Februari 2011

Menyambut 14 Febuari "Malam Kehancuran" Remaja Muslim

Dalam beberapa saat lagi, para remaja, pemuda, dan beberapa (sebagian besar) masyarakat dunia akan bersuka cita memperingati tanggal 14 Februari yang mereka namakan hari valentine atau hari kasih sayang. Termasuk para remaja Indonesia yang beragama Muslim yang kini telah tergila-gila untuk merayakannya bersama orang-orang "terkasih" mereka. namun, apa sebenarnya 14 Februari dan valentine`s day itu, apakah mereka telah tahu..??

Setidaknya, ada dua macam hal yang sangat NEGATIF yang bisa kita lihat dari perayaan hari valentine yang sering dirayakan oleh anak-anak muda itu... mari kita bahas....

1. Sejarah.....

Bicara mengenai sejarah, kita akan membicarakan tentang mengapa tanggal 14 februaru yang dipilih, dan mengapa hari itu dinamakan "valentine"... mengenai sejarah valentine`s day, terdapat banyak versi sejarah,..

Cerita yang paling masyhur ialah mengenai kisah seorang Pendeta Roma yang kukuh untuk menikahkan/mempersatukan cinta sepasang muda-mudi yang ketika itu cinta mereka terlarang oleh gereja, namun karena upayanya itu, sang Pendeta pun dihukum mati pada tanggal 14 februari. dan sejak saat itu orang-orang yang prihatin atas kejadian itu kemudian memperingati hari itu sebagai hari kasih sayang untuk mengenang pendeta tersebut yang (katanya) gigih memperjuangkan kasih sayang antar manusia. Nama Valentine pun diambil dari nama pendeta tersebut (Valentino)

versi lainnya, lebih menekankan bahwa tanggal 14 Februari tersebut dulunya merupakan hari raya kaum paganis (penyembah berhala) Romawi yang kemudian ditransfer oleh seorang kaisar Romawi menjadi hari raya bagi kaum Kristen.... (versi ini setidaknya terdapat tiga cerita yang berbeda)

Kalau kita membuka situs id.wikipedia.org, sebuah situs ensiklopedia online, maka kita akan mendapati sejarah hari valentine sebagai berikut....

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah. (http://id.wikipedia.org/wiki/hari_valentine)

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:

* seorang pastur di Roma
* seorang uskup Interamna (modern Terni)
* seorang martir di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Valentinius

Guru ilmu Agnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan"..." (http://id.wikipedia.org/wiki/hari_valentine)

So, dari berbagai penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dilihat dari sejarahnya, tak ada satupun unsur-unsur Islami yang mewarnainya, lagipula, ia tak mempunyai sejarah yang jelas, karena dihiasi dengan berbagai versi..... Olehnya itu, WAHAI PARA REMAJA MUSLIM, MENGAPA kalian ikut-ikutan merayakannya..?? ini tidak lain hanya pengaruh Budaya Barat yang sangat terasa dan langsung melekat di hati para Remaja ini, karena tidak adanya filter budaya yang dapat mencegah..... perlu dicatat pula, dengan merayakannya, berarti kalian telah pula tenggelam dalam perayaan milik kaum penyembah berhala (sesuai dengan beberapa versi sejarahnya) yang tentunya dilarang keras oleh Agama, karen itu merupakan perbuatan SYIRIK (ingat, Syirik itu tak diampuni lho)...

Dan jika ingin merayakan kasih sayang, mengapa harus mengambil dari kisah seorang yang "tidak jelas"..?? bukannya dari kalangan Islam sendiri telah banyak mencontohkan kasih sayang..?? bukankah Muhammad SAW adalah manusia yang telah banyak mencontohkan sikap kasih sayang..?? mengapa kita tidak mengambil darinya......

2. Perayaan

Tidak hanya dari sisi sejarah, hari valentine dapat dianggap sangat berdapmapk negatif, tetapi dari cara perayaannya oleh sebagian besar orang (terutama Remaja) yang sangat menyimpang dari etika-etika yang ada......
"hari kasih sayang merupakan hari dimana kita saling menebar rasa kasih dan sayang kepada orang-orang yang kita kasihi".. itulah salah satu contoh ungkapan yang sering digunakan untuk memperingati valentine`s day, namun, itu hanya sekedar ucapan, karena nyatanya, bukan berkasih-kasihan yang mereka perlihatkan, tetapi telah menjangkau perbuatan bernafsu-nafsuan, yaitu saling melampiaskan hawa nafsunya kepada orang yang mereka kasihi/cintai (lawan jenis tentunya)... bahkan ada beberapa kelompok yang merayakannya dengan berpesta Minum minuman beralkohol, hingga berpesta Seks..... Naudzubillaah.... So, kasih sayang yang dilapisi dengan nafsu birahi inilah yang mereka cari dalam perayaan 14 Februari ini....

Sebagai seorang Muslim dan orang Indonesia yang menganut etika ketimuran, kita dituntut untuk selalu menjaga diri kita dari hal-hal yang merusak dan dapat mengundang kehancuran... dan sebagai remaja, kita merupakan generasi penerus keberlangsungan bangsa ke depan... sehingga, apa yang kita lakukan sekarang, akan memperngaruhi bangsa kita kedepannya... jika sekarang kita sedang berjalan di jalan kehancuran, maka apa yang akan terjadi ke depannya..??

Akhirnya, dengan melihat hal-hal diatas... masih PANTASKAH kita sebagai remaja Muslim menjadikan tanggal 14 Februari sebagai hari yang diperingati sebagai hari kasih sayang...??

0 komentar:

Posting Komentar