Selasa, 22 Februari 2011

Ekonomi Islam vs Ekonomi Kapitalistik

“Allah menghalalkan perniagan dan mengharamkan riba’. (Al-Baqarah : 275)
Terjemahan Al- Baqarah : 275 dapat ditafsirkan perniagaan + zakat – dikurangi riba.
Ada dua jenis riba’. Yaitu riba’ an-Nasi’ah / jahiliyyah : dan juga riba’ al-fadl.
Kenyataannya riba’ jahiliyyah menguasai ekonomi dunia menyuburkan dana-dana pemilik modal yang menguasai dunia perbankan.
Sebagai contoh bank konvensional bergerak dengan modal awal misalnya 1 milyar rupiah . Modal awal itu ditambah pula dengan deposito misalnya bernilai 500 juta. Berarti modal awal bank satu setengah milyar dan yang 1 milyar dipinjamkan dengan bunga 8 % per tahun, maka setiap tahun bank mendapat penghasilan bunga 80 juta rupiah sebelum dipotong untuk membayar bunga bagi penyimpan dana serta biaya operasional lainnya. Katakanlah biaya operasional dan membayar bunga untuk penyimpan dana 50 juta setahun, maka keuntungan bank tersebut 30 juta rupiah per tahun
Prinsip ini dalam Islam dikatakan riba. Karena bank tidak memperhatikan tingkat kemampuan peminjam. Penentuan bunga serta persyaratan lainnya ditentukan secara sepihak yaitu pihak bank. Bank tidak mau tahu tentang kondisi calon sipeminjam, apabila calon peminjam tidak memenuhi persyaran yang dikemukakan oleh bank, maka bank akan menolak permohonan calon peminjam. Artinya bank hanya berpihak kepada persyaratan yang diajukan oleh mereka.
Konsep ekonomi Islam adalah memihak kepada yang lemah (dhuafa). Dimana pihak yang lemah diberdayakan sehingga menjadi agniya atau muzaki baru yang pada akhirnya mereka mampu untuk memberdayakan kaum yang lemah tersebut, begitulah seterusnya sehingga akhirnya para dhuafa akan semakin berkurang. Nabi bersabda tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang dibawab. Islam tidak mendidik seseorang untuk menjadi pe- minta – minta atau bermental miskin, mereka dididik dan diberdayakan sehingga pada suatu waktu mereka mampu untuk menolong kaum yang lemah tersebut.
Konsep inilah dalam ekonomi Islam dikenal dengan landasan al-Wadi’ah, al-Mudharabah, al-Musyarakah dan juga Qardhul Hassan.
Krisis global yang terjadi sekarang ini, adalah ekonomi konvensional atau kapitalistik sudah tidak sesuai lagi dengan nilai - nilai yang ada sehingga pengangguran pabrik yang tutup terjadi di hampir semua negara.
Saat inilah yang tepat untuk menunjukkan bahwa ajaran Islam atau nilai - nilai Islam cocok untuk dikembangkan sebagai upaya penyelamatan terhadap krisis global yang terjadi sekarang ini.
Semoga

0 komentar:

Posting Komentar